22111798
TUGAS I INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
PENDAHULUAN
Dalam laporan ini akan dijelaskan tentang bagaimana interaksi
manusia terhadap remote tv dalam kehidupan sehari-hari. Pertama-tama akan
dijelaskan sejarah remote tv terlebih dahulu.
Remote Televisi dikembangkan pertama kali oleh Zenith
Radio Corp tahun 1950, dalam pengoperasiannya masih menggunakan kabel yang
dihubungkan dengan TV. Inovasi ini kurang mendapat sambutan dari konsumen pada
saat itu berhubung kabel yang menjulur antara remote dan TV sering
mengakibatkan kaki.
Tahun 1955 Zenith menghilangkan kabel dan menggantinya dengan teknologi cahaya (Flashmatic), dimana seberkas cahaya/sinar dipancarkan dari modul remote untuk mengendalikan sel photo yang terdapat pada TV. Sayangnya sel foto pada TV kurang bisa mengenali mana cahaya yang datang dari remote dan cahaya yang datang dari sumber lainnya, sehingga terkadang ketika ada terkena lampu ruangan/sinar matahari, saluran ato volume pada TV dapat berpindah dengan sendirinya.
Tahun 1955 Zenith menghilangkan kabel dan menggantinya dengan teknologi cahaya (Flashmatic), dimana seberkas cahaya/sinar dipancarkan dari modul remote untuk mengendalikan sel photo yang terdapat pada TV. Sayangnya sel foto pada TV kurang bisa mengenali mana cahaya yang datang dari remote dan cahaya yang datang dari sumber lainnya, sehingga terkadang ketika ada terkena lampu ruangan/sinar matahari, saluran ato volume pada TV dapat berpindah dengan sendirinya.
Tahun 1956 Robert Adler mengembangkan teknologi baru
dengan gelombang ultrasonik (Space commands). Pada modul remote terdapat
piezoelektrik penghasil gelombang ultrasonik, sedangkan pada TV tertanam
mikrofon yang telah di tune pada frekuensi yang sama. Banyak keluhan dari
konsumen bahwa gelombang yang dihasilkan dari remote tersebut mengganggu
binatang peliharaan terutama anjing. Kemudian saluran atau volume dapat
berpindah sendiri bila ada frekuensi dari alat lain yang senada dengan
frekuensi pada TV. Pada dasarnya teknologi ini rentan akan interferensi
frekuensi.
Penggunaan remote control semakin rumit ketika pada tahun 1970 BBC memperkenalkan moda teletext dengan merk dagang Ceefax pada dunia siaran komersial TV. Teletext membutuhkan teknologi yang dapat menginput data biner pada TV, tidak hanya pemindahan saluran dan volume seperti halnya remote TV terdahulu. Kita di Indonesia juga sempat mengenal teletext pada medio 90-an namun tidak berlangsung lama. Sistem awal Ceefax teletext sendiri masih bergantung pada kabel karena saat itu belum ada teknolgi nirkabel yang mumpuni bagi moda teletext.
Baru pada 1977, ITT mengembangkan teknologi remote control menggunakan sinar infra merah. Sistem ini masih terus digunakan sampai saat ini dan ITT protocol menjadi sistem standar bagi penggunaan bentuk telekomunikasi yang menggunakan sinar inframerah.
Penggunaan remote control semakin rumit ketika pada tahun 1970 BBC memperkenalkan moda teletext dengan merk dagang Ceefax pada dunia siaran komersial TV. Teletext membutuhkan teknologi yang dapat menginput data biner pada TV, tidak hanya pemindahan saluran dan volume seperti halnya remote TV terdahulu. Kita di Indonesia juga sempat mengenal teletext pada medio 90-an namun tidak berlangsung lama. Sistem awal Ceefax teletext sendiri masih bergantung pada kabel karena saat itu belum ada teknolgi nirkabel yang mumpuni bagi moda teletext.
Baru pada 1977, ITT mengembangkan teknologi remote control menggunakan sinar infra merah. Sistem ini masih terus digunakan sampai saat ini dan ITT protocol menjadi sistem standar bagi penggunaan bentuk telekomunikasi yang menggunakan sinar inframerah.
Di atas adalah sejarah singkat munculnya remote
televisi, disini kami akan mengobservasi tentang bangaimana interaksi manusia
terhadap remote tv saat membeli tv baru dan akan mencari chanel/saluran
televisi dan akan dilihat segi design,kemudahan pengguna dan kenyamanan
pengguna dalam menggunakan remote tv tersebut.
METODE OBSERVASI
Disini akan digunakan tv toshiba dan remote ct-9881
Dalam observasi ini akan di perankan oleh Febryansyah
Andhika Ramadhan yang mempunyai karakteristik :
-
umur 19th
- berat
50kg
-
tinggi 165cm
setelah mengetahui karakteristik peserta, di bawah ini akan dijelaskan
tentang metode yang digunakan dalam observasi
-
mencatat langkah-langkah pengguna
- menganalisa apakah
pengguna mudah mengoprasikannya
- menganalisa kenyamanan
pengguna
- menganalisa apakah ada
hambatan dalam menggunakan remote tv tersebut
-
mencari solusi jika ada hambatan
HASIL OBSERVASI
Pertama kita mencatat langkah langkah yang dilakukan pengguna.
Langkah – langkahnya sebagai berikut:
-
hidupkan televisi lalu pasang antena (memakai antena dalam). Setelah memasang
antena, tekan “menu” pada remote tv tersebut, lalu akan muncul seperti gambar
dibawah ini
-
lalu cari menu “tuning”, lalu kita akan mencari channel secara otomatis
agar lebih mudah. Untuk mencari chanel secara otomatis, dalam tulisan “AFT”
harus di ON-kan dengan cara memencet tombol (+), setelah ON lalu kita pindah
kebawah , ke kolom “search” lalu tekan tombol (+) maka otomatis televisi akan
mencari channel.
-
Setelah channel sudah terpasang semua kita tinggal masuk ke kolom memory
untuk menyimpan channel tersebut dengan cara pencet (+) dalam kolom memory.
Dalam pengoprasian remote tv ini cukup mudah karena hanya ada sedikit
options yang ada dalam menu ini dan tombolnya pun juga tidak terlalu banyak ,
jadi mudah sekali dalam pengoprasiannya,
Untuk hal kenyamanan, tombol di remote ini sangat pas bagi peserta yang
bertubuh kecil, dan mungkin akan tidaknya nyaman untuk pengguna bertubuh besar
karena tombol yang terlalu kecil. Dalam hal petunjuk dalam remote sudah sangat
jelas namun ada beberapa tombol yang lambangnya asing bagi kebanyakan orang
sehingga kita harus mencoba satu persatu tombol tersebut atau membaca buku
panduan untuk mengetahui fungsi dari tombol tersebut. Dan juga mungkin remote
ini akan sulit di gunakan dalam keadaan gelap karena pada remote ini tidak di
design untuk ruangan gelap dan tidak ada lamu tambahan pada tombol- tombolnya,
jadi untuk lebih mudah untuk menggunakannya di ruang yang terang.
ANALISA
Berdasarkan teori usabillity bahwa dapat diartikan bahwa produk yang
dihasilkan harus mampu atau mudah di operasikan untuk semua pengguna.
Dalam observasi kali ini ditemukan masalah yaitu tombol yang terlalu kecil
bagi pengguna bertubuh besar, mungkin akan lebih baik jika tombol di besarkan
sedikit (jangan terlalu besar) karena jika terlalu besar otomatis lebar remote
akan bertambah adan menyulitkan bagi pengguna yang bertangan kecil.
Lalu masalah lainnya yaitu remote akan sulit di gunakan jika dalam keadaan
gelap, menurut saya ini tidak usah di rubah karena jika kita memakai lampu pada
tombol remote, orang orang akan gemar menonton tv dalam keadaan gelap, dan itu
akan tidak baik untuk mata pengguna, jadi biarkan remote sulit digunakan dalam
keadaan gelap agar pengguna menonton tv dalam keadaan terang.
0 comments:
Post a Comment