Penjelasan Diksi
Diksi
 atau yang biasa dikenal dengan pemilihan kata memiliki arti gaya 
ekspresi oleh penulis atau pembicara. Sehingga setiap kata yang didengar
 dan dipahami memiliki seni tersendiri. Diksi juga memiliki dampak 
terhadap pada pemilihan kata dan sintaks.
            Seorang
 ahli bahasa ternama di Indonesia, Dr. Gorys Keraf pernah membuat sebuah
 karya tulis berjudul Diksi dan Gaya Bahasa pada tahun 1981. Di dalam 
buku tersebut dikatakan untuk dapat menulis sebuah karangan, tentunya 
dibutuhkan persyaratan tertentu, seperti seseorang harus mampu memilih 
kata-kata yang tepat, harus luas kosa katanya, serta mampu menggunakan 
kamus yang ada. Di samping itu, seorang penulis harus pula mampu 
mengungkapkan maksud dengan gaya bahasa yang cocok dan tepat.
Penjelasan Kalimat Efektif
Kalimat
 efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau 
penulis sehingga pembaca atau pendengar dapat menerima maksud/arti serta
 tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara.
Ciri-ciri kalimat efektif: (memiliki)
·        Kesatuan Gagasan
Memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal. Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum. Kalimat
 ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di 
dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa 
unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di 
dalam.
·        Kesejajaran
Memiliki
 kesamaan bentukan/ imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata 
kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan 
di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat
 tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang 
satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu 
lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-. Kalimat 
itu harus diubah :
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
·        Kehematan
Kalimat
 efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata 
yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan 
maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar, anyelir  dan melati terkandung makna bunga. Kalimat yang benar adalah:
Mawar, anyelir dan melati sangat disukainya.
·        Penekanan
  Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan. Caranya:
a)      Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat. Contoh :
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.
Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
b)     Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah. Contoh :
Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
Kami pun turut dalam kegiatan itu.
Dapatkah dia menyelesaikannya?
c)      Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting. Contoh :
Dalam
 membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara 
orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya 
komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
d)     Menggunakan
 pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan 
makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan. Contoh :
Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.
·        Kelogisan
Kalimat
 efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam 
kalimat harus memiliki hubungan yang logis/ masuk akal. Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat
 ini tidak logis/ tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda 
mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah 
misalnya :
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.
Kalimat Turunan
Ciri-ciri dari kalimat turunan:
·       Bersusun / majemuk.
·       Tidak sempurna, elips.
·       Berbentuk pertanyaan atau perintah.
·       Bersifat medial, pasif dan negatif.
 
 
 
0 comments:
Post a Comment